Rasa gembira, senang, bercampur sedih itulah yang kami rasakan saat melihat satu bongkol rafflesia bengkuluensis mulai membukakan kelopaknya pada Rabu 23 September 2015.
"Sejumlah helai terlihat sudah membuka pada ketinggian 15 cm dari permukaan tanah. Perkiraan kami akan membuka secara sempurna pada harini (24/9) dan bertahan hingga 3 hari ke depan".
Kegembiraan kami tak cukup disini, masih dalam kawasan ini juga terdapat 1 bongkol R. Bengkuluensis dalam fase perigon sempurna, yang siap ekar dalam minggu ini.
"Saat ini, dalam lokasi tercatat sekitar 12 bongkol dalam fase kopula dan brakta"
Pada hari berikutnya, kesedihan kami kembali terasa setelah melihat 1 bongkol sudah membuka namun gagal mekar.
"Inilah akibatnya jika akar tetrastigma sudah mati, bongkol rafflesia pun ikut mati sampai pada kepunahan.
Pemotongan inang rafflesia yang dilakukan oleh orang yang tak bertanggungjawab Raff terjadi persis dimana bongkol ini menempel. Kondisi ini sangat memprihatinkan karena bisa saja sejumlah bonggol yang terdapat dalam lokasi ini semuanya gagal mekar atau punah untuk selamanya.
Lokasi yang menjadi habitat Rafflesia bengkuluensis ini tepatnya berada di hutan kawasan Sungai Penangkulan Desa Manau Sembilan Kec. Padang Guci Hulu Kab. Kaur Bengkulu, berada di selatan berjarak sekitar 200 kilometer dari Kota Bengkulu, 50 kilometer dari Kota Manna Bengkulu Selatan, dan berjarak 60 kilomiter di Utara Kota Bintuhan Kab. Kaur.
Salam Lestari!©KPPGPPL2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar