Bengkulu (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan meluncurkan dokumen strategi rencana aksi konservasi flora langka Rafflesia spp dan Amorphophallus spp di Bengkulu, Selasa.
Pada peluncuran strategi di sela simposium tentang Rafflesia dan Amorphophallus, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hendri Bastaman mengatakan dua bunga langka itu merupakan flora pertama yang punya Strategi Rencana Aksi Konservasi (SRAK).
"Selama ini perhatian peneliti dan pemerintah lebih ke arah fauna sedangkan flora baru Rafflesia dan Amorphophallus yang memiliki SRAK," katanya.
Hendri mengatakan strategi konservasi yang berlaku hingga 2025 itu antara lain meliputi peran masing-masing pemangku kepentingan dalam upaya konservasi dan target hasilnya. Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Enny Sudarmonowati mengatakan SRAK juga mengatur pengenaan sanksi bagi lembaga yang tidak menjalankan peran mereka dalam kegiatan konservasi dua flora langka itu.
"Diatur siapa yang melakukan apa dan akan ada hukuman bagi lembaga yang tidak menjalankan peran," katanya.
Peran masyarakat dalam pelestarian dan pemanfaatan dua bunga langka itu, menurut Enny, juga diatur dalam SRAK.
Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah berharap SRAK bisa menjadi panduan dalam pelestarian bunga langka tersebut.
"Kami bangga memiliki bunga raksasa yang tumbuh di hutan Bengkulu karena itu kami berharap SRAK ini benar-benar dijalankan," katanya.
Hendri mengatakan dokumen SRAK tersebut akan ditetapkan sebagai produk hukum berbentuk Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan setelah simposium internasional mengenai Rafflesia spp dan Amorpophallus spp yang berlangsung 14 sampai 16 September 2015.
"Ibu Menteri siap menandatangani dan menetapkan SRAK ini setelah simposium," katanya.
Saat ini ada empat jenis Rafflesia di hutan tropis Bengkulu, antara lain jenis Rafflesia arnoldii , Rafflesia gadutensis , Rafflesia hasselti dan Rafflesia bengkuluensis.
Adapun jenis Amorphophallus yang terdata di daerah ini antara lain Amorphophallus titanum, Amorphophallus variabilis , Amorphophallus phaeonifolius dan Amorphophallus gigas .
Source by: antaranews.com
Foto by Patris KPPGPPL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar