KPPGPPL BLOG: Sejarah Rafflesia

Kamis, 06 Maret 2014

Sejarah Rafflesia

Bunga Rafflesia merupakan salah satu tumbuhan dengan sifat unik dan sekaligus menyimpan misteri bagi ilmu tumbuh-tumbuhan. Rafflesia sangat unik karena jenis ini hanya berupa kuncup atau bunga mekar, tidak ada batang, daun, dan akar. Disamping kuncup atau bunga, Rafflesia hanya dilengkapi houstorium, jaringan yang mempunyai fungsi mirip akar yang mengisap sari makanan hasil fotosintesa dari tumbuhan inang. Rafflesia dimasukkan dalam kelompok holoporosit, tumbuhan yang tidak bisa melakukan proses fotosintesa sendiri, seperti layaknya tumbuhan berbunga lainnya, dan sangat tergantung kepada inang.Tumbuhan inang Rafflesia sangat spesifik yaitu pada marga tetrastigma. Walaupun begitu tidak semua jenis tetrastigma menjadi inang Rafflesia, dan hanya jenis-jenis terentu dalam marga ini yang menjadi inang Rafflesia.

Salah satu jenis Rafflesia yaitu; R. arnoldi bila mekar dapat mencapai 110 cm, sehingga Dr Joseph Arnold, seorang dokter, pecinta alam, dan penjelajah diabad ke 19 sangat takjub saat pertama kali melihat bunga ini di pedalaman Manna, Bengkulu Selatan pada tahun 1818. Sayang Dr. J.Arnold, yang namanya diabadikan pada salah satu jeni Rafflesia, meninggal karena malaria selama ekspedisi didaerah tersebut.

Sungai Manna Bengkulu SelatanLokasi dimana Dr. J.Arnold pertama kali melihat Rafflesia tersebut bernama Pulo Lebbar, sebuah tempat yang dicapai oleh ekspedisi pada jaman itu dalam waktu 2 hari perjalanan menelusuri Sungai Manna. Sekarang tempat ini berupa desa dengan nama yang sama dikecamatan Pino Raya, sekitar 30 km dari Kota Manna Bengkulu Selatan, sedangkan sungai Manna sudah sejak lam tidak digunakan sebagai alur trasnportasi.

Proses penamaan pertama kali untuk jenis Rafflesia merupakan suatu cerita yang sangat menarik layaknya sinetron masa kini, proses yang melibatkan intrik, politik, dan ketamakan. Tidak seperti  yang diyakini secara umum, sebetulnya orang asing yang pertama melihat jenis Rafflesia, bukan Stamford Raffles ataupun Dr. Joseph Arnold, tetapi Louis Auguste Deschamp, seorang dokter dan penjelajah alam berasal dari Perancis, yang pada akhir abad ke 18 belayar ke Jawa. Sempat ditangkap oleh Belanda, tetapi oleh Gubernur Jendral belanda saat itu, Van Overstraten, Deschamp tidak ditahan dan diminta untuk melakukan ekspedisi di Pulau jawa selama tiga tahun dari 1791 sampai dengan 1794.

Louis Auguste Deschamp kemudian secara aktif menjelajah dan mengumpulkan banyak specimen tumbuhan di pedalaman pulau Jawa, dan kemudian menulis draf awal “Materials towards a flora of java”. Deschamp pertama kali melihat, dan mengumpulkan specimen, dan menggambarkan Rafflesia yang ditemukan di pulau Nusakambang pada tahun 1797 atau 20 tahun lebih dahulu daripada penemuan Dr. Joseph Arnold yang menggemparkan itu. Setahun kemudian, 1798, Deschamp pulang ke Prancis dengan semua koleksinya. Saat mendekati Selat Inggris, kapalnya ditangkap dan semua koleksinya dirampas oleh Inggris. Pada saat itu, setelah melihat rampasan koleksi specimen, para ahli botani Inggris sadar bahwa Deschamp telah menemukan jenis yang sangat unik dan tidak pernah dilihat sebelumnya, dan ada semacam kompetisi rahasia antar ahli tentang siapa yang akan menerbitkan jenis yang sangat menakjubkan itu. Mereka juga berpendapatan siapapun orangnya, jenis yang mencengangkan itu harus didiskripsikan atau dinamakan oleh orang Inggris, bukan Belanda apalagi Perancis. Sehingga Raffles, yang saat itu sebagai Gubernur Jendral Inggris di Bengkulu, memerintahkan William Jack untuk segera mendiskripsikan  jenis yang ditemukan di Bengkulu Selatan (Nais,2001;Meijer,1997)

William Jack merupakan seorang dokter dan penjelajah alam, yan menggantikan Dr Joseph Arnold. Artikel William Jack menamakan jenis tersebut sebakai R. titan, dan dikirim ke London pada bulan April 1820. Malangnya artikel dari William Jack tersebut secara misterius tidak langsung diterbitkan. Sampai kemudian Robert Brown membacakan penemuan yang menggemparkan di hadapan anggota Linnean Society pada tanggal 30 Juni 1820. Artikel William Jack akhirnya diterbitkan pada bulan Agustus 1820. 

Robert Brown menamakan jenis baru sebagai Rafflesia arnoldii R.Br. R.Br merupakan singkatan dari Robert Brown. Nama jenis ini merupakan nama yang digunakan untuk menghormati, Sir Stamford Raffles dan Dr. Joseph Arnold. Walaupun pertama kali didiskripsikan, tetapi karena dipuplikasikan terlambat, maka Rafflesia titan tidak dipakai sebagai nama jenis baru, tetapi dianggap sebagai sinonim dari Rafflesia Arnoldii.

Kejadian di atas merupakan ironi yang sangat besar, karena William Jack-lah yang mengirim beberapa specimen dari Bengkulu Selatan yang boleh jadi digunakan oleh Robert Brown untu mendiskripsikan jenis baru tersebut. 

Empat tahun setelah artikel dari Robert Brown ini, bunga yang dilihat oleh Deschamp  di Nusakambang dinamakan Rafflesia patma oleh C.L Blume pada tahun 1825. C.L Blume
adalah seorang Belanda keturunan Jerman yang menjabat sebagai direktur Kebun Raya Bogor saat itu (Meijer,1997;Nais,2001).

Sumber: Rafflesia Pesona Bunga Terbesar di Dunia - Agus Susatya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar