KPPGPPL BLOG: September 2014

Senin, 29 September 2014

2015, Bengkulu Tuan Rumah Simposium Internasional Rafflesia & Amorphophallus

Dalam dunia botani, sejarah Provinsi Bengkulu tercatat sejak Sir Thomas Stamford Raffles menginjakan kakinya di Provinsi ini pada tahun 1818. Namanya terabadikan dalam bunga yang kini menjadi maskot Provinsi Bengkulu "Rafflesia arnoldii". Keberadaan R. arnoldii di kawasan hutan hujan tropis Bengkulu telah sejak lama melambungkan nama Bengkulu sebagai Bumi Rafflesia yang kemudian dikenal pula menyimpan kekayaan flora dan fauna yang sangat bernilai dan berpotensi besar dipandang dari sisi keilmuan maupun sisi pariwisata. Berbagai specimen botani yang berasal dari Bengkulu kala itu menjadi specimen yang baru pertama kali dideskripsi secara ilmiah untuk kepentingan ilmu pengetahuan.



Mengingat beberapa kawasan di Bengkulu merupakan kawasan yang sangat potensi akan keragaman hayatinya, diperlukan kebijakan yang menunjang kebutuhan pembangunan yang berkelanjutan sekaligus melindungi aset-aset keragaman flora-faunanya. Untuk itu diperlukan terobosan untuk mempromosikan Provinsi Bengkulu agar lebih dikenal pada masa kini dengan memanfaatkan potensi keragaman hayatinya.

Keunikan bunga Rafflesia dan Amorphophallus titanum hingga kini masih dapat diandalkan sebagai objek berdaya tarik  luar biasa bagi dunia ilmu pengetahuan maupun pariwisata. Upaya memecah teka-teki pembungaan Rafflesia masih menjadi tantangan bagi para botanis diseluruh dunia. Begitu pula dengan Amorphophallus titanium yang meskipun sudah bisa dibudidayakan namun populasi alaminya sudah menyusut dan masih memerlukan kajian lebih intensif untuk memperkaya keragaman genetiknya serta strategi konservasinya di alam. Maka dari itu, inilah yang melatarbelakangi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk menggelar even berskala internasional "Syimposium International Rafflesia & Amorphophallus" pada tahun 2015 mendatang di Bengkulu bekerja sama dengan semua SKPD yang ada di Provinsi Bengkulu.

Kegiatan utama program ini adalah melakukan kajian terhadap berbagai kegiatan penelitian maupun kegiatan konservasi Rafflesia dan Amorphophallus dalam berbagai bentuk yang telah dilakukan oleh peneliti ataupun praktisi di seluruh dunia. Kegiatan pengkajian ini dilakukan dalam bentuk diskusi dengan nara sumber para pakar yang berasal dari berbagai institusi di seluruh dunia yang diperkirakan berasal dari 10 negara di Asia, Eropa dan Amerika. Ditargetkan jumlah peserta 150-200 orang dan seluruh kegiatan dilaksanakan dengan bahasa Inggris sebagai pengantar.

Adapun maksud kegiatan adalah untuk mengekspose dan mempromosikan Rafflesia dan Amorphophallus titanum flora langka Bengkulu di tingkat nasional dan internasional melalui kegiatan simposium internasional juga membangun jejaring dan bantuan internasional bagi kelestarian Rafflesia dan Amorphophallus titanum khususnya dan flora Bengkulu pada umumnya. Sedangkan tujuan kegiatan ini adalah mengembangkan strategi konservasi Rafflesia dan Amorphophallus titanum melalui sebuah Pusat Infromasi Puspa Langka Nasional yang berisi berbagai informasi dan flora Bengkulu sehingga diharapkan dapat menjadi informasi bagi siapa pun yang membutuhkannya.

Pada Pelaksanaannya nanti simposium akan dibagi menjadi 3 program utama yaitu :
  1. Plenary speech dengan pembicara utama keynote speaker yang diundang untuk memaparkan kegiatan konservasi Rafflesia secara umum di seluruh dunia.
  2. Diskusi parallel dengan pembicara para pakar dan praktisi yang diundang untuk memaparkan kegiatan berupa : penelitian-penelitian dasar (biologi, genetic, phylogeny dst.), kegiatan konservasi dalam berbagai bentuk di institusi masing-masing (pendidikan lingkungan, strategi pemeliharaan habitat/kawasan, pameran/expo dst.)
  3. Field Trip ke lapangan melihat langsung ke habitat Rafflesia dan Amorphophallus titanum di alam yang akan dipandu oleh pemandu lokal yang ditunjuk.

Semoga saja even yang akan berlangsung ini berjalan sukses sebagai pestanya para peneliti dan Provinsi Bengkulu menjadi rekomendasi dunia sebagai pusat penelitian puspa langka.

Mari kita sukseskan Simposium Internasional Rafflesia dan Amorphophallus tahun 2015 di Bengkulu. Bengkulu The Land Of Rafflesia, Salam Lestari !!!
  
Source by :
Sofian Rafflesia
Koordinator KPPL

Sumber : T.O.R LIPI

Jumat, 19 September 2014

Rafflesia Jenis arnoldii Lagi-lagi Mekar di Padang Guci Kabupaten Kaur

Desa Manau Sembilan terletak sekitar 200 kilometer di selatan ibu kota Provinsi Bengkulu. Secara adminsitratif merupakan wilayah yang berada di Kecamatan Padang Guci Hulu Kabupaten Kaur. Di desa ini jenis Rafflesia kerap mekar silih berganti.

Sejak Februari sampai September 2014 sudah 14 jenis Rafflesia bengkuluensis dan 4 jenis Rafflesia arnoldii tercatat oleh Komunitas Pemuda Padang Guci Peduli Puspa Langka mekar di kawasan hutan Padang Guci Kabupaten Kaur. Misalnya, pada akhir Februari 2 kali Rafflesia jenis bengkuluensis mekar dalam rentang tujuh hari. Selang sebulan jenis bengkuluensis lagi-lagi mekar sebanyak tiga kali. Pertengahan April, 2 kuntum Rafflesia jenis bengkuluensis dan 1 kuntum Rafflesia jenis arnoldii mekar di kawasan Hutan Padang Guci Kab. Kaur  2 diantara ke-3 bunga tersebut ditemukan telah membusuk. Pada akhir bulan Mei 2 Rafflesia jenis  bengkuluensis dan 1 Rafflesia jenis arnoldii. 

Foto Rafflesia jenis bengkuluensis
Awal bulan Juni 2 kali jenis arnoldii ditemukan warga mekar di hutan kawasan Air Kuning Bukit Puguk Padang Guci Hulu. Pada bulan Juli 1 jenis Rafflesia bengkuluensis dan 1 Rafllesia jenis arnoldii lagi-lagi mekar di Padang Guci Kabupaten Kaur. Dan yang terakhir pada tanggal 18 September 2014, 1 kuntum Rafflesia jenis arnoldii kembali mekar di kawasan hutan Padang Guci kabupaten Kaur dengan diameter 58 cm.

Foto Rafflesia arnoldii mekar 18 September 2014 diameter 58 cm
Berdasarkan peninjauan yang dilakukan tim Komunitas Pemuda Padang Guci Peduli Puspa Langka saat ini di lokasi habitat Rafflesia Padang Guci Kabupaten Kaur, terdapat 23 bonggol atau calon bunga Rafflesia jenis bengkuluensis dan Rafflesia jenis arnoldii.

Foto Bonggol pada Inang
Berikut data rinciannya :
1. LOKASI 1 (Hutan Kawasan Sungai Penangkulan Desa Manau Sembilan Kec. Padang Guci Hulu), terdapat 7 bonggol atau calon bunga Rafflesia bengkuluensis 3 diantaranya sebesar bola kasti.

2. LOKASI 2
(Hutan Kawasan Sungai Penangkulan Desa Manau Sembilan Kec. Padang Guci Hulu berjarak 100 meter dari lokasi 1), terdapat 2 bonggol atau calon bunga Rafflesia bengkuluensis masih sebesar bola pimpong.

3. LOKASI 3
(Hutan Kawasan Sakaian Mayan Desa Manau Sembilan Kec. Padang Guci Hulu, berada sebelah barat dari Lokasi 1 & 2 berjarak lebih kurang 500 meter), terdapat 14 bonggol atau calon bunga Rafflesia jenis arnoldii, 2 diantaranya bonggol Rafflesia arnoldii tersebut diperkirakan akan mekar pada bulan Oktober mendatang.


Banyaknya kuntum bunga Rafflesia yang mekar sejak bulan Februari hingga September dan bonggol atau calon bunga Rafflesia yang tersisa saat ini menunjukan fakta yang cukup jelas bahwa hutan kawasan Padang Guci Kabupaten merupakan habitat Rafflesia bengkuluensis dan Rafflesia arnoldii yang patut dijaga dan dilestarikan.

SALAM LESTARI | SALAM RIMBAWAN |
SEMOGA BERMANFAAT !!!