KPPGPPL BLOG: November 2015

Senin, 23 November 2015

Sungguh tragis, perusakkan rafflesia kembali terjadi.
Rafflesia! siapa yang tidak kenal, merupakan bunga terbesar di dunia, bunga yang menjadi ikon Propinsi Bengkulu sekaligus bunga kebanggaan masyarakat Bengkulu. Upaya untuk menjaga kelestariannya pemerintah mengeluarkan Undang - undang No. 5 Tahun 1990 Tentang Pelestarian Alam Hayati dan Ekosistemnya. Barang siapa yang merusak dengan sengaja akan dikenakan tindakan pidana sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.
Namun, hal tersebut tidak juga cukup menyadarkan masyarakat untuk tidak merusak kelangsungan hidup flora langka tersebut.
Jika sebelumnya KPPGPPL menemui beberapa bonggol atau Rafflesia yang sengaja dirusak oleh tangan jahil manusia, kali ini perusakan makin parah yang mengakibatkan Rafflesia ini terancam punah.

Zaman Megalitikum (mega berarti besar dan lithikum atau lithos berarti batu) disebut juga zaman batu besar. Hasil budayanya berupa bangunan-bangunan besar yang berfungsi sebagai sarana pemujaan kepada roh nenek moyang. Kebudayaan ini berlangsung hingga zaman logam, bahkan sampai saat ini kita masih dapat menjumpai di berbagai daerah di indonesia sebagai sisa-sisa tradisi budaya Megalitikum. Adapun hasil budaya Megalitikum ini meliputi: menhir, batu berundak, dolmen, kubur batu, sarkofagus, waruga, serta berbagai jenis arca berukuran besar.
1. Menhir
Menhir adalahMenhir adalah tugu atau batu yang tegak, yang sengaja di tempatkan di suatu tempat untuk memperingati orang yang sudah meninggal. Batu tegak ini berupa media penghormatan dan sekaligus lambang bagi orang-orang yang sudah meninggal tersebut.
Menhir adalah batu yang serupa dengan dolmen dan cromlech, merupakan batuan dari periode Neolitikum yang umum ditemukan di Perancis, Inggris, Irlandia, Spanyol dan Italia. Batu-batu ini dinamakan juga megalith (batu besar) dikarenakan ukurannya. Mega dalam bahasa Yunani artinya besar dan lith berarti batu. Para arkeolog mempercayai bahwa situs ini digunakan untuk tujuan religius dan memiliki makna simbolis sebagai sarana penyembahan arwah nenek moyang.

Satu Kuntum Rafflesia bengkuluensis Mekar di Padang Guci Kab. Kaur

Rasa gembira, senang, bercampur sedih itulah yang kami rasakan saat melihat satu bongkol rafflesia bengkuluensis mulai membukakan kelopaknya pada Rabu 23 September 2015.
"Sejumlah helai terlihat sudah membuka pada ketinggian 15 cm dari permukaan tanah. Perkiraan kami  akan membuka secara sempurna pada harini (24/9) dan bertahan hingga 3 hari ke depan".
Kegembiraan kami tak cukup disini, masih dalam kawasan ini juga terdapat 1 bongkol R. Bengkuluensis dalam fase perigon sempurna, yang siap ekar dalam minggu ini.
"Saat ini, dalam lokasi tercatat sekitar 12 bongkol dalam fase kopula dan brakta"
Pada hari berikutnya, kesedihan kami kembali terasa setelah melihat 1 bongkol sudah membuka namun gagal mekar.
"Inilah akibatnya jika akar tetrastigma sudah mati, bongkol rafflesia pun ikut mati sampai pada kepunahan.
Pemotongan inang rafflesia yang dilakukan oleh orang yang tak bertanggungjawab Raff terjadi persis dimana bongkol ini menempel. Kondisi ini sangat memprihatinkan karena bisa saja sejumlah bonggol yang terdapat dalam lokasi ini semuanya gagal mekar atau punah untuk selamanya.
Lokasi yang menjadi habitat Rafflesia bengkuluensis ini tepatnya berada di hutan kawasan Sungai Penangkulan Desa Manau Sembilan Kec. Padang Guci Hulu Kab. Kaur Bengkulu, berada di selatan berjarak sekitar 200 kilometer dari Kota Bengkulu, 50 kilometer dari Kota Manna Bengkulu Selatan, dan berjarak 60 kilomiter di Utara Kota Bintuhan Kab. Kaur.
Salam Lestari!©KPPGPPL2015

Rabu, 18 November 2015

Minggu, 15 November 2015

Air Terjun Batu Rigis Padang Guci Hulu

Air terjun Batu Rigis sumber airnya berasal dari Danau Tumutan 7 di puncak Gunung Patah yang berada dalam kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan(TNBBS) Dimana jatuhanair dari Air Terjun ini melewati batu besar yangtinggi dan akan bermuara ke sungai Padang Guci.
Air Terjun Batu Rigis tepatnya berlokasi di Desa Bungin Tambun, Kec. Padang Guci Hulu, Kab. Kaur, Provinsi Bengkulu. Terletak pada ketinggian sekitar 600 meter di atas permukaanlaut. Air Terjun Batu Rigis merupakansalah satu dari beberapa air terjun yangberada di kaki gunung PatahProvinsi Bengkulu. Nama Air Terjun "Batu Rigis" ini diambil dari letaknya yangberada dalam kawasan hutan Batu Rigis Padang Guci Hulu.
Air Terjun Batu Rigis memiliki ketinggian sekitar 30 meter dan bertingkat-tingkat. Terjunan airnya sangat deras (cuaca normal) dan besar dengan kolam yangterbentuk di bawahnyasangat dalam dan luasnya sekitar 12 meter. Pada kolamnya, terlihat airnya sangat jernih dan berwarna hijau sehingga