KPPGPPL BLOG: Burung Berkik - Gunung Merah (Scolopax saturata)

Jumat, 29 Mei 2015

Burung Berkik - Gunung Merah (Scolopax saturata)

Ekosistem di Bumi banyak jumlahnya dan memilki peran yang sama penting. Salah satunya adalah ekosistem yang ada di hutan hujan. Sebanyak 50-75 persen dari semua spesies di Bumi, aslinya berasal dari hutan hujan, dan jumlahnya jutaan bahkan lebih, tetapi belum semuanya ditemukan. Karena keanekaragaman hayati yang sangat besar di habitat ini, maka hutan hujan tropis menjadi rumah bagi beberapa makhluk yang paling menarik di dunia.

Berikut salah satu jenis hewan yang temukan di hutan hujan tropis HL Raje Mendare :

Burung Berkik-gunung merah memiliki nama latin Scolopax saturata. Dalam bahasa Inggris burung ini dikenal juga dengan nama Dusky Woodcock atau Rufous Woodcock.


Burung ini merupakan jenis burung berukuran kecil, bahkan lebih kecil dibandingkan dengan Eurasian Woodcock, serta memiliki warna bulu yang lebih gelap.

Habitat burung berkik-gunung merah adalah hutan gunung yang lembab di Pulau Sumatera dan Jawa. Mereka dapat ditemukan di daerah hutan gunung dengan ketinggian antara 1500 - 3000 m di atas permukaan laut.

Burung berkik-gunung merah membuat sarang berupa lumut di semak yang tidak terlalu rimbun. Tidak diketahui berapa jumlah dari populasi burung jenis ini. Namun yang pasti mereka masih sering terlihat di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat.

Seperti yang kita tahu, luas hutan di Jawa dan Sumatera kian hari kian menyempit akibat pembukaan lahan baru dan penebangan liar, tetapi hutan gunung sebagai habitat utama jenis burung ini, masih relatif aman. Meskipun demikian, populasi mereka setiap tahunnya mengalami trend menurun. Dan saat ini menurut IUCN Redlist, populasi burung berkik-gunung merah berada pada status "Hampir Terancam (NT)".

Pada pendakian gn patah team sempat menemukan secara langsung spesies ini, di ketinggian 2300 mdpl, awalnya tidak mempercayai jenis burung pemakan ikan ini ada di ketinggian diatas 2000 mdpl, tapi ternyata memang berkik adalah spesies endemik yang hanya ditemukan di pegunungan tinggi, danau serta hutan hujan yang basah. (Publikasi lengkap sedang disusun)

‪#‎XPDC‬ Gunung Patah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar