KPPGPPL BLOG: September 2015, Bengkulu Tuan Rumah Simposium Internasional Rafflesia dan Amorphophallus 2015

Jumat, 06 Februari 2015

September 2015, Bengkulu Tuan Rumah Simposium Internasional Rafflesia dan Amorphophallus 2015

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia akan menggelar acara Simposium Internasional Rafflesia dan Amorphophallus 2015 di Bengkulu.

“International Symposium on Indonesian Giant Flowers Rafflesia & Amorphophallus 2015” adalah forum internasional yang didedikasikan kepada dua flora raksasa  Indonesia yang langka Rafflesia dan Amorphophallus .

Tujuan dari penyelengaraan ini adalah :

- Mengekspose dan mempromosikan R. arnoldii dan A. titanum flora langka asal Bengkulu di tingkat nasional & internasional
melalui kegiatan Symposium Internasional.

- Mengidentifikasi berbagai penelitian yang sudah dilakukan terhadap kedua flora tersebut dan membangun jejaring nasional dan internasional bagi kelestarian R. arnoldi dan A. titanum khususnya dan keanekaragaman hayati Bengkulu pada umumnya.

- Menyusun strategi dan rencana aksi konservasi R.arnoldii dan A. titanum melalui komunikasi interdisipliner dan lintas sektoral antara lembaga pemerintah, swasta maupun LSM.

Thema makalah difokuskan kepada salah satu atau 2 aspek berikut ini :

Sub-thema 1: Studi Biologi Rafflesia atau Amorpophallus. Seberapa jauh hingga abad ke-21 ini kita mengenal kedua genera ini :
Contoh subjek : Taksonomy – Phylogeny – bank biji –biology- anatomy

Sub-thema 2: Manajemen konservasi Rafflesia & Amorpophallus : Seberapa jauh kita sudah menerapkan pengetahuan, maupun hasil-hasil penelitian untuk mendukung kelestarian kedua jenis flora dari kehancuran habitatnya
Contoh subjek: konservasi exsitu atau koleksi - manajemen konservasi – edukasi public-legislasi bagi perlindungan kedua flora.

Makalah dikirimkan ke giantflowersindonesia@gmail.com paling lambat tanggal 15 Agustus 2015.

Acara ini akan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 14-17 September 2015 dengan program-program sbb:

Hari 1:
1. Pembukaan
2. Sessi Plenary
- Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia
- International Association of Botanic Gardens

1. Keynote Speaker:
- Direktur Jendral PHKA
- Charles Davis (Harvard University- USA)
- Peter Boyce ( Institute of Biodiversity and Environment Conservation Sarawak -Malaysia)

3. Presentasi Paralel (Makalah terpilih):

1. Makalah ilmiah berthema kajian biologi Rafflesia and Amorphophallus
2. Makalah ilmiah berthema kajian manajemen konservasi Rafflesia & Amorphophallus:

4. Sessi poster (Rafflesia, Amorpophallus dan kerabat nya)

Hari 2 :
Ekskursi ke habitat Rafflesia dan Amorphophallus and city tours

Hari 3 :
Workshop
a. Resume dari berbagai kajian Rafflesia and Amorphophallus
b. Action plan (Penyusunan Rencana aksi ) Rafflesia & Amorphophallus:
c. Deklarasi

Lomba foto berthema flora raksasa Indonesia akan digelar pula selama symposium berlangsung dan terbuka untuk diikuti oleh peserta umum yang memiliki foto Amorphophallus atau Rafflesia selama 10 tahun terakhir. Setiap peserta boleh mengumpulkan 2 foto terbaiknya dalam format JPG ukuran 2 MB/300 dpi.

Foto Dikirimkan ke giantflowersindonesia@gmail.com Foto-foto terbaik akan didisplay pada acara symposium dan hadiah akan diberikan kepada 5 pemenang utama. Paling lambat dikumpulkan 5 Agustus 2015.

Dikutip dari : www.krbogor.lipi.go.id/id/isirow/isi_statis/2

Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) "Sofian Ramadhan" sangat menyayangkan dalam acara tersebut tidak menampilkan Peneliti Rafflesia dari Indonesia sebagai keynote speaker melainkan Peneliti dari negara lain. Padahal Kita Tuan Rumah (Indonesia),  dan Peneliti Rafflesia Indonesia (Bengkulu).

"Menurut saya secara pribadi peneliti Indonesia (Bengkulu) tak kalah hebatnya dengan peneliti dari negara lain".*Ungkapnya.

Selain itu, Sofian mengungkapkan Bengkulu harus terangkat namanya lewat event internasional ini bukan malah LIPI yg lebih menonjol atau yang lainnya. Bengkulu harus mendapatkan keuntungan dari event ini bukan malah merugi lewat dana yang dianggarkan cukup lumayan besar tersebut.

Lebih lanjut, kata Sofian sampai sejauh ini Pemerintah Daerah belum memberikan perhatian khusus terhadap pengelolaan kawasan habitat Rafflesia dan Amorphophallus yang terdapat dibeberapa titik di kabupaten di provinsi Bengkulu.

"Semoga acara ini nantinya dapat berjalan lancar dan sukses seperti yang kita harapkan bersama, amin ... Salam Lestari".Tutupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar